Proses analisis dilakukan dengan menggunakan sensor perangkat lunak, mendeteksi gerakan yang dilakukan selama permainan agar bisa mengukur tingkat berbagai komponen udara. Kemudian, para peneliti mempelajari apakah ada korelasi antara perubahan kualitas udara itu dengan performa para atlet.
Hasilnya, peneliti menjumpai bahwa performa atlet catur lebih buruk saat terpapar polusi udara. Alhasil atlet catur yang terkena polusi udara memilih strategi yang kurang maksimal selama permainan.
Polusi udara salah satunya timbul karena asap kendaraan dan berdampak buruk bagi kesehatan. Mulai dari kanker, hingga gangguan kesehatan mental. Faktanya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) bahkan polutan udara memicu 200.000 kematian dini per tahunnya secara global, dan angka ini terus melesat naik jadi 9 juta, hasil studi tahun 2022.
(Mg/Shinta)
Editor : Maulana Salman