SEMARANG, iNewssemarang.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang merespons prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi rob mencapai satu meter di wilayah Pantai Utara (pantura).
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono mengatakan, prediksi BMKG dari Stasiun Maritim Tanjung Emas itu telah diterima olehnya. Pihaknya mengungkapkan telah melakukan sejumlah rekomendasi yang disampaikan oleh instansi pengamatan cuaca tersebut.
"Kami selalu berkoordinasi dengan DPU dan BBWS Pemali Juana. Operasional pompa-pompa on, semua berjalan sesuai dengan kebutuhan," kata Endro saat dihubungi via telephone, Sabtu (2/12).
Termasuk di antaranya, melakukan pembersihan saluran air. Aktivitas0 tersebut, kata Endro, telah dilakukan jauh-jauh hari, tepatnya sejak masih Juni 2023 atau musim kemarau.
Hingga kini, pihaknya bersama sejumlah instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terus berkoordinasi.
"Kami sudah melakukan pembersihan saluran secara intens dan ini terus dilakukan terutama yang banyak sampah. Dengan begitu seluruh aliran khususnya yang mengarah ke Kali Tenggang maupun Sringin lancar," katanya
Pasalnya, dalam beberapa waktu lalu terjadi gangguan fungsi di Rumah Pompa Kali Tenggang maupun Kali Sringin yang diakibatkan oleh sampah. Salah satunya karena ranting-ranting pohon yang merusak propeller atau baling-baling.
"Antisipasi sudah dijalankan karena melihat dari pengalaman awal-awal hujan turun dengan intensitas tinggi, sempat ada genangan di beberapa titik Pantura," ujarnya.
Prakiraan BMKG tersebut juga telah disampaikan ke Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Menurutnya, Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu, aktif mengontrol dan memimpin di lapangan.
"Selain pompa, dari kami sendiri ada logistik kedaruratan. Intinya dari kami siap sewaktu-waktu warga yang terdampak rob misalnya, baik logistik kedaruratan makanan maupun dapur umum sudah siap," ujarnya.
Endro menyatakan, upaya antisipasi dan penanganan bencana hidrometeorologi tak bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian, melainkan juga membutuhkan peran masyarakat. Dia berharap, masyarakat dapat saling mengingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Masyarakat mumpung masih ada waktu kita sama-sama selalu aktif terkait dengan kepedulian lingkungan. Dan yang penting masyarakat tidak usah panik," katanya.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada awal Desember 2023 ini akan terjadi fenomena rob. Ketinggian air rob ini diperkirakan mencapai sampai satu meter.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Taruna Mona Rachman menyampaikan, diprediksi di awal musim hujan ada peningkatan ketinggian air pasang laut. Air laut diprediksi akan mulai naik sekitar tanggal 2 sampai 5 Desember, dan tanggal 18 hingga tanggal 21 Desember.
Editor : Maulana Salman