get app
inews
Aa Text
Read Next : Bersihkan Sampah Usai Acara Deklarasi Kampanye Damai, Relawan AAJ Tuai Pujian

Cerita Ayah dan Anak Jadi KPPS Dalam 1 TPS di Semarang, Sempat Kesal, Nangis hingga Kapok

Jum'at, 16 Februari 2024 | 11:05 WIB
header img
Suasana pelaksanaan Pemilu 2024 di TPS 15 Bulusan Tembalang Semarang. (foto Antoni)

SEMARANG, iNewsSemarang.idPemilu 2024 menyisakan beragam cerita. Salah satunya datang dari Arief Maulana (49) dan Azra Aulia Nurshadrina (21), warga Bulusan Selatan, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ayah dan anak itu ternyata bertugas sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam satu Tempat Pemungutan Suara (TPS), tepatnya TPS 15, halaman Masjid Al Ikhlas Bulusan Selatan III, Semarang.

Arief yang bertugas anggota KPPS 2 bertanggung jawab dalam mempersiapkan lima surat suara di TPS yakni Capres-Cawapres, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Anggota KPPS 2 juga bertugas mengawasi pembukaan dan menyatakan keabsahan surat suara, bekerja sama dengan Ketua KPPS.

Sedangkan Azra menjadi KPPS 4 bertugas mencatatkan hasil penelitian terhadap setiap lembar surat suara yang diumumkan oleh Ketua KPPS pada formulir catatan hasil perhitungan suara.

Meski harus ‘bekerja’ dalam satu TPS, keduaya mengaku tak terlalu tegang menjalankan tugas sesuai tanggungjawabnya sebagai KPPS.

Namun demikian, perasaan campur aduk sempat dirasakan sang anak, Azra. Dia mengaku sempat kesal hingga menangis. Momen itu terjadi ketika proses rekapitulasi suara memasuki tahap akhir.

“Kalau saya kan di IT, kerjanya komunikasi lewat aplikasi. jamnya hampir sama untuk mengupload. Ketika jamnya kelihatannya kosong, kita penginnya cepat selesai dan penandatanganan kemarin kan banyak, meggandakan banyak,” kata Azra, Kamis (15/2/2024) malam.

“Kita dari IT untuk Sirekap pengin langsung upload-upload, tapi mungkin karena memang capek banget seharian full, papa juga kondisinya lagi capek. Nah waktu tanda tangan ya lumayan kesal kok malah tidur-tiduran, saya sendiri kan juga capek tapi biar cepat selesai diupload,” katanya.

Atas kondisi tersebut, dia pun tak kuasa menahan tangis. “Makanya kalau saya lagi kesal larinya ke nangis. Saya juga sempat nangis pas terakhir mau ngasih ke saksi, saya takut ada yang ketinggalan, tapi kok kayaknya saya sudah ngeprint yang pas kayak itu,” ujarnya.

Namun demikian, keterlibatan sang ayah diakuinya sangat membantu sekaligus menjadi dorongan motivasi dalam melaksanakan tugas sebagai KPPS. Sebab bagaimanapun dia baru pertama kalinya terlibat langsung dalam penyelenggaraan pemilu, khususnya sebagai anggota KPPS.

“Saya kan baru pertama kali dan ikut pencoblosan presiden kan juga baru pertama kali ini, kemarin pernah ikut yang Pilwalkot. Pertama kali ditawari jadi petugas KPPS, saya iyakan karena waktu itu saya lagi libur,” ungkap Azra.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut