"Dilihat dari upaya sudah bagus, dimulai dari pompa di Tenggang, walau kewenangan BBWS, tetapi DPU melakukan kontrol dulu," ujar Dosen Teknik Sipil USM tersebut.
Fokus penanganan banjir di Kota Semarang masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), dan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD). Meski begitu, orang nomor satu di Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita tersebut, dinilai Edy memiliki perhatian lebih dalam upaya menurunkan banjir.
"Bagus, memang saya lihat komitmen Mbak Ita dalam penanganan banjir sangat intens sekali perhatiannya. Kemarin sampai turun langsung penanganan, dia memimpin kontrol kondisi saluran dan pompa," katanya.
Dia mengutip informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi cuaca ekstrem masih akan berlangsung pada Maret 2024. Dengan perkiraan tersebut, dan meski penanganan sudah dilakukan, dia menyebut Pemkot Semarang tidak boleh lengah.
"Cuaca ekstrem masih berlangsung. Dari sisi hujan masih perlu diwaspadai, tetapi pemerintahnya sudah intens dalam penanganan," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Semarang menyatakan terbuka dalam strategi pengendalian banjir. Termasuk dengan melibatkan pakar dan akademisi dalam upaya pengendalian banjir. Salah satunya melalui inovasi pipa resapan horizontal (PRH) yang diciptakan oleh ahli hidrologi Universitas Semarang (USM).
Editor : Ahmad Antoni