KENDAL, iNewsSemarang.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal menjadi yang tertinggi di tingkat nasional terkait angka kematiannya. Tingginya kasus ini juga diungkap Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Imran Pambudi baru-baru ini.
Disebutkan, kasus kematian akibat DBD tertinggi se-Indonesia terjadi di Jepara, Bandung, Subang, Kendal, dan Blora.
Secara total, kematian akibat DBD sepanjang 2024 ini mencapai 290 kasus. Dan di Kendal kasus kematiannya sudah mencapai 15 jiwa.
Menyikapi kondisi demikian, Ketua Komisi D DPRD Kendal, Mahfud Sodik mengaku bakal segera mengevaluasi kinerja Dinkes Kendal.Hal ini dilakukan karena menilai Dinkes Kendal belum sepenuhnya bergerak secara konkret dalam mengatasi masalah DBD di Kabupaten Kendal.
"Kita akan segera mengevaluasi kinerja dinas kesehatan, termasuk dari sisi perencanaannya," kata Mahfud Sodik kepada iNewsSemarang.id, Sabtu (23/3/2024).
Mahfud juga mengatakan, kasus DBD bukanlah kasus asing yang terjadi di Kabupaten Kendal. Kasus DBD dinilai sebuah kasus tahunan, karena hampir tiap tahun terjadi di Kabupaten Kendal.
"Karena ini kasus tahunan seharusnya Dinkes Kendal sebelumnya sudah bisa untuk memprediksi. Kan kasus seperti ini terjadinya di bulan-bulan tertentu saja," sebutnya.
Selain itu, lanjutnya, Dinkes Kendal seharusnya bisa lebih masif lagi dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), karena posisi Dinkes menjadi motor penggerak sampai ke tingkat bawah.
Selaku Ketua Komisi D, Mahfud memprediksi banyak kasus DBD yang tidak terdata, khususnya di wilayah Kendal bagian atas, seperti Patean dan Sukorejo.
Hal itu disampaikan dirinya mengingat banyak warga di wilayah Kendal bagian atas yang terserang DBD dirujuk ke rumah sakit yang ada di Temanggung, sebuah daerah yang berada di sebelah Selatan Kabupaten Kendal.
"Baru-baru ini juga terjadi kasus kematian akibat DBD di Patean," tandasnya.
Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendal, A Bambang Setyawan mengatakan, sejak Januari-Maret 2024 total kasus DBD di Kabupaten Kendal mencapai 155 kasus.
"Kalau total kematiannya mencapai 15 orang," terangnya.
Kata Bambang, pihaknya telah berupaya serius untuk melakukan pencegahan dan penanganan agar kasus DBD tidak meluas. Hal ini dilakukan dengan berbagai langkah konkret, seperti melakukan PSN secara serentak di pemukiman, perkantoran dan sekolahan serta tempat-tempat umum.
"Kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan DBD," ungkapnya.(ADV)
Editor : Agus Riyadi