Namun sejauh mana pembangunan itu memberikan manfaat, lanjutnya, bisa diukur dari Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang menyasar 18 aspek. Secara singkat, menurutnya tujuan dari SDGs Desa ini untuk mewujudkan desa yang makmur, peduli terhadap kesehatan, pendidikan, kelompok rentan serta keberlanjutan lingkungan dan tanggap terhadap perkembangan budaya.
“Contohnya, untuk melihat hasil pembangunan dari Dana Desa itu ada di IDM. Tapi apakah dari membangun jalan, jembatan itu kemudian banyak anak yang sekolah, itu ada di SDGs Desa,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ivan juga menyampaikan apresiasi kepada para pendamping desa di Kabupaten Temanggung yang telah memberikan laporan mengenai data desa, sehingga pemerintah di tingkat pusat bisa mendapatkan informasi yang lengkap mengenai perkembangan pembangunan di tingkat desa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Temanggung, Umi Lestari Nurjanah, mengatakan pihaknya telah meluncurkan program Budaya Berbasis Data (Busista) untuk mendukung program Kementerian Desa dalam memperkuat data sebagai basis pembangunan desa. Menurutnya gerakan ini mencakup tiga kegitaan pokok meliputi budaya bertanya data, literasi data mencakup kemampuan memahami dan menganalisis data, serta leadership data.
“Kami menargetkan di tahun 2025 RKPDes semuanya bisa mengacu pada SDGs. Karena itu, mari kita gerakkan bersama untuk melakukan pemutakhiran data,” ujarnya.
Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Temanggung Prasetyo Krisdianto menjelaskan saat ini, para pendamping desa bersama-sama pemerintah desa sedang memperbarui data Indeks Desa Membangun (IDM), dan data SDGs Desa.
"Target kami seluruh desa telah memperbarui data IDM pada 31 Mei 2024. Seluruh desa juga telah menggenapi seluruh data SDGs Desa. Sekarang tinggal proses pengisian kuesioner tingkat desa," terangnya.
Editor : Sulhanudin Attar