GROBOGAN, iNewsSemarang.id – Dua kakak beradik Erwin (12) dan Novi (7) bernasib nahas, dua bocah yang sedang mengunjungi neneknya di Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan tersebut hilang terseret arus Sungai Tuntang, Selasa (8/3/2022).
Awalnya kedua bocah tersebut tengah bermain di irigasi aliran Sungai Tuntang ketika arus sungai meluap pasca-hujan deras.
Diketahui saat terseret arus, sang adik dalam gendongan kakaknya.
Proses pencarian korban di sepanjang Sungai Tuntang hingga kini terus dilakukan warga Desa Kemiri, Kecamatan Gubug bersama tim SAR dan BPBD Grobogan.
Kakak beradik tersebut hilang setelah terseret arus Sungai Tuntang yang meluber ke irigasi areal persawahan.
Kedua korban saat itu hendak bermain air di irigasi sawah bersama ketujuh teman mereka.
“Saat terbawa arus, kedua korban ini dalam posisi saling gendong. Sang kakak saat itu tengah menggendong adiknya untuk turun ke sawah menuju irigasi,” kata Ihsan, salah seorang saksi.
“Namun ketika sampai di pinggir irigasi/ kaki erwin terjebak dalam lumpur hingga jatuh ke irigasi yang kondisi airnya cukup deras. Kedua korban yang terseret masih dalam kondisi menggendong,” katanya.
Seorang warga yang melihat langsung berlari untuk memberikan pertolongan.
Namun karena medan berlumpur, upaya pengejaran korban sempat terhambat hingga kedua korban sampai di hulu Sungai Tuntang.
Posisi korban dengan Ihsan pun sudah dekat sehingga saksi berusaha terjun ke sungai dan menarik tangan Novi.
Sementara tubuh Erwin sudah hilang terbawa arus. Warga yang berusaha menarik tubuh korban nyaris ikut terbawa arus sehingga dia terpaksa melepaskan tangan korban.
Warga selamat setelah menepi dan berpegangan akar di sungai. Sementara kedua bocah kakak beradik tersebut hilang terbawa arus.
Tiga perahu karet tim SAR dan BPBD Grobogan akhirnya diturunkan untuk melakukan pencarian.
Selama enam jam pencarian, belum membuahkan hasil. Beberapa tim SAR lainnya kemudian berusaha melakukan pencarian di aliran Sungai Tuntang wilayah Demak.
Menurut warga setempat, orang tua korban merupakan warga Desa Kemiri yang sudah lama tinggal di Yogyakarta. Kedua korban bersama orangtua mereka tengah mengunjungi neneknya di Desa Kemiri.
Keduanya juga berencana untuk pindah sekolah di Grobogan. Namun belum genap sehari mengunjungi neneknya, kakak beradik tersebut mengalami nasib tragis.
Editor : Miftahul Arief