Tak Bisa Menempati Rumah yang Dibeli, Warga Kudus Ajukan Gugatan ke PN Semarang

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Warga Kudus, SA harus menunggu waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan hak menempati rumah yang dibelinya di Jalan Kartini No 44 Semarang.
SA membeli rumah itu dari bank swasta yang ada di Kota Semarang. Namun dia harus berhadapan dengan pemilik lama yang enggan meninggalkan rumah tersebut.
Melalui penasihat hukum Dwi Saryanto, SA melayangkan gugatan perbuatan melawan hukum ke Pengadilan Negeri Semarang pada 11 Juli 2024. SA sebagai penggugat menyatakan bahwa bukti kepemilikannya tercatat dala SHGB Nomor 3549/Rejosari. "Tanah itu dibelinya dari bank," ujar dia dalam keterangan, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, gugatan perbuatan melawan hukum yang dilayangkan kliennya dikabulkan. Majelis hakim menyatakan sertifikat HGB Nomor 3549/Rejosari sah secara hukum.
"Hakim menyatakan para tergugat melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan penggugat," tegasya.
Dia merasa putusan majelis hakim PN Semarang telah tepat. Namun pihaknya siap jika tergugat mengajukan upaya banding. Pihaknya telah menyiapkan kontra memori banding.
“Saya rasa Majelis Hakim PN Semarang telah tepat dengan menyatakan pihak BH telah melakukan perbuatan melawan hukum dan memerintahkan pihak BH utk menyerahkan aset kepada klien kami secara sukarela tanpa pembebanan apapun,” kata Dwi.
“Kalaupun pihak BH mengajukan upaya banding ya pasti kami lakukan kontra banding. Klien kami juga pertimbangkan upaya hukum pidana apabila pihak BH tidak ada itikad baik menyerahkan aset secara sukarela,” tegasnya.
Editor : Ahmad Antoni