Waspada! Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Terus Meningkat
"Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode pemantauan sebelumnya, menandakan adanya dinamika di dalam tubuh gunung yang perlu diwaspadai," ucapnya.
Meski begitu, hasil pengukuran deformasi menggunakan EDM dan GPS menunjukkan kondisi tubuh gunung relatif stabil.
"Hasil pengamatan visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tergolong tinggi. Saat ini, Merapi masih mengalami erupsi efusif, yaitu keluarnya magma secara perlahan dalam bentuk lava dan material guguran," katanya.
Status aktivitas Merapi tetap berada di tingkat Siaga (Level III). Suplai magma ke dalam tubuh gunung masih berlangsung dan berpotensi memicu awan panas guguran di zona bahaya.
"Potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya, yang mencakup alur Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng hingga 7 kilometer," ujarnya.
Kemudian di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup alur Sungai Woro hingga 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 kilometer. "Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat mencapai radius hingga 3 kilometer dari puncak," katanya.
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di dalam wilayah potensi bahaya, tetap waspada terhadap ancaman awan panas guguran (APG) dan lahar, terutama ketika hujan turun di sekitar puncak Merapi, serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik yang dapat memengaruhi kesehatan dan aktivitas sehari-hari.
Editor : Ahmad Antoni