3.Nama yang sederhana lebih mudah diingat
Sebagaimana yang telah dijelaskan, orang Jawa terdahulu banyak menggunakan nama yang hanya terdiri dari satu kata. Bukan tanpa alasan, hal itu dipilih agar lebih mudah untuk diingat.
Maka dari itu, nama-nama seperti Joko, Sri, Juminten, Mulyono, dan masih banyak lagi kerap digunakan. Dari kalangan agamawan pun biasanya hanya menggunakan satu kata, seperti Badriyah, Zulkifli, Iskandar, dan lain-lain.
4.Nama yang sederhana tidak membuat seseorang ‘terbebani’
Orang Jawa percaya dengan istilah ‘kabotan jeneng’ atau terbebani dengan nama yang berat. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang mempunyai nama yang panjang.
Sementara itu, nama yang panjang dapat membuat seseorang merasa tertekan dalam menjalani hidup ketika tidak dapat berperilaku sesuai dengan makna pada nama tersebut. Karenanya, orang Jawa lebih memilih untuk menggunakan nama dengan satu kata. (mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait