Putri menyampaikan, dia menginginkan agar sidang dilakukan secara tertutup khususnya berkaitan dengan konten asusila. Mendengar hal itu, majelis hakim menyetujui hal tersebut.
"Baik, Majelis memutuskan sidang dinyatakan tertutup hanya sebatas konten asusila, selebihnya kita akan menyatakan terbuka, kita sepakati ya. Ketika nanti sudah menyentuh konten asusila kepada para pengunjung, ketika majelis hakim menyatakan sidang tertutup mohon meninggalkan ruang sidang, tidak ada satu orang pun kecuali penasihat hukum, terdakwa, dan penuntut umum," kata hakim.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) sempat sidang tertutup karena JPU berpegang pada Pasal 153 ayat 3 bahwa itu bukan perkara keasusilaan dan perkara anak. Bahkan, dalam pedoman MA pun tidak ada perintah untuk menutup persidangan apabila saksinya yang bukan tindak pidana kesusilaan.(mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait