Luka Terlanjur Dalam, Komunitas Dalang Banyumas akan Laporkan Basalamah ke Bareskrim Polri

Ramaditya Barka
Umumnya masyarakat Jawa, warga Banyumas juga gemar menonton pertunjukan wayang kulit. Pertunjukan wayang kulit di wilayah Banyumas cenderung mengikuti pedalangan gagrag atau gaya Banyumasan. Foto: Ist

BANYUMAS, iNewsSemarang.id - Klarifikasi dan permintaan maaf Ustaz Khalid Basalamah terkait pernyataannya soal wayang yang disebut haram dan perlu dimusnahkan, tidak mengobati sakit hati komunitas dalang di Banyumas. Bagi para dalang, wayang bukan hanya sebagai seni hiburan, melainkan sebagai bagian hidup mereka.

Koordinator Wilayah Persatuan Pedalangan Indonesia (Korwil Pepadi) Eks Keresidenan Banyumas Bambang Barata Aji, Selasa (15/2/2022), mengaku telanjur terluka atas pernyataan Basalamah.

Terkait apakah klarifikasi yang disampaikan Basalamah cukup sebagai permintaan maaf, pihaknya masih melakukan pendalaman. Dikatakan saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum.

"Karena kami sudah melangkah, sehingga tidak bisa mundur kecuali kita pandang cukup. Wong kita sebagai anak bangsa sebetulnya tidak menginginkan kegaduhan yang tidak perlu. Tapi karena ini sudah menyangkut wayang, yang bagi kami tidak hanya seni hiburan, tapi ini hidup kami," ujarnya.

Jika hasil koordinasi menyatakan klarifikasi Basalamah belum cukup, rencana jalan hukum tetap berlanjut. Rencananya, kata Bambang, pihaknya akan ke Bareskrim pada Jumat (18/2).

"Saya besok ke Jakarta dan besok saya diskusi dengan tim pengacara. Karena kami menyampaikan aspirasi teman-teman se-Indonesia dan semua sudah pada siap," ujarnya.

Bambang meminta tiga hal untuk dilakukan Basalamah terkait wayang. Pertama, Basalamah diminta menonton wayang Purwo di Jawa Tengah dan menonton wayang orang Bharata di Jakarta.

Sebelumnya, Ustaz Basalamah telah menyampaikan klarifikasi dan sekaligus meminta maaf atas pernyataannya soal wayang dalam potongan rekaman video yang viral di media sosial.

Dalam klarifikasi yang disampaikan melalui YouTube Basalamah Official dan Instagram @khalidsasalamahofficial, disampaikan bahwa dirinya tidak menyebut kata haram. Basalamah mengajak umat muslim untuk menjadikan Islam sebagai tradisi, bukan sebaliknya menjadikan tradisi sebagai Islam.

Selain membantah menyebut kata haram, Basalamah juga mengklarifikasi soal potongan video viral yang menyebut wayang dimusnahkan. Dia menjelaskan, konteks dari pernyataan itu, sebagai saran bagi seorang dalang yang sudah tobat.

Terkait peristiwa dalam rekaman video pernyataannya yang viral, Basalamah menyampaikan pernyataan itu dalam salah satu forum pengajian di masjid Blok M beberapa tahun silam. Basalamah mengaku dirinya ditanya soal wayang.

"Pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai muslim kepada penanya muslim. Itu dulu batasannya," imbuhnya.

Setelah memberikan klarifikasi, Basalamah pun meminta maaf jika dari pernyataannya itu telah menyinggung banyak pihak.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network