Kisah Hoho Alkaf, Kades Nyentrik Yakuza Banjarnegara Sukses Sulap Desa Jadi Lumbung Miliaran Rupiah

Nurdin Fauzi
Kepala Desa Purwasaba Hoho Alkaf yang bergaya nyentrik namun sukses kembangkan BUMDes hingga hasilkan miliaran rupiah per tahun dari ternak ayam hingga unit usaha lainnya. (Foto: iNews/Nurdin Fauzi)

BANJARNEGARA, iNews.id – Kisah Hoho Alkaf, Kepala Desa (Kades) yang berpenampilan nyentrik dengan tato di sekujur tubuh dan gaya ala gangster Jepang, menarik diulas. 

Atas penampilannya itu, Kades Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah itu dijuluki "Yakuza Banjarnegara".

Namun di balik gayanya yang nyentrik, Kades Hoho Alkaf sukses mengubah desanya menjadi lumbung ekonomi untuk masyarakat hingga mampu menghasilan miliaran rupiah lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) per tahun.

Kades Hoho menceritakan, sejak awal menjabat saat pandemi Covid-19, dia sudah memikirkan cara membangun ekonomi desa. “Kita itu mikir sejak awal dilantik, waktu itu kan Covid. ADD tidak mungkin diberikan ke desa, harus juga usaha, kan ada ketahanan pangan,” ungkapnya, Selasa (10/6/2025).

Menurut dia, pembangunan desa dimulai dari nol. Semua unit usaha dibangun sejak 2022 dan terus dikembangkan selama 3 tahun terakhir ini.

“Kalau dulu untuk fisik, kita benar-benar dari nol. Pelihara ayam juga nggak langsung banyak, sedikit demi sedikit. Sebelum dana desa cair kita sudah mulai,” ujarnya.

Kini, BUMDes Jaya Mandiri mengelola sekitar 7.000 ekor ayam petelur. Usaha ini tersebar di empat kandang yang dikelola profesional. Setiap hari, produksi telur bisa mencapai 4 kuintal 20 kilogram. “Permintaan dari pasar. Kita sudah punya langganan untuk pemasarannya,” ujar Hoho.

Pasar utama telur berasal dari wilayah Banjarnegara dan Tegal. Namun seiring popularitasnya yang viral di media sosial, permintaan terus meningkat. Targetnya, populasi ayam akan ditambah hingga 15.000 ekor untuk menghasilkan pendapatan tahunan hingga Rp2 miliar.

BUMDes Purwasaba tak hanya fokus pada ternak ayam. Unit usaha lain juga berkembang pesat, mulai dari peternakan sapi, kambing, rusa, hingga budi daya ikan nila dan lele.

“Ini kan aset, ini punya masyarakat. Jadi masyarakat harus nikmati. Kita nggak cuma ternak ayam, tapi sapi udah ada yang beranak. Kita juga ternak ikan,” tutur Hoho.

Dengan model usaha berbasis masyarakat, warga pun dilibatkan langsung sebagai tenaga kerja. BUMDes juga memberi upah sesuai standar UMR.

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network