Polemik Whoosh, Jokowi: Transportasi Massal Bukan Cari Laba tapi Mengejar Keuntungan Sosial

iNews TV
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Foto: Dok iNews

SOLO, iNewsSemarang.id – Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara soal polemik proyek Kereta Cepat Whoosh. Sekaligus merespons tudingan terhadap dirinya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. 

Jokowi menegaskan bahwa prinsip dasar pembangunan infrastruktur transportasi massa bukanlah mencari laba, melainkan mengejar keuntungan sosial (Social Return on Investment).

Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan, pembangunan Whoosh adalah solusi krusial untuk mengatasi masalah kerugian ekonomi akibat kemacetan parah di kawasan megapolitan.

"Kita harus tahu masalahnya dulu, di Jakarta itu kemacetannya sudah parah. Sejak 30 tahun yang lalu, dan Jabodetabek kemacetannya parah. Termasuk Bandung kemacetannya juga parah," beber Jokowi dilansir dari YouTube Official iNews, Senin (27/10/2025).

Jokowi memaparkan, kerugian akibat kemacetan di Jakarta saja mencapai Rp65 triliun per tahun, sementara Jabodetabek plus Bandung kerugiannya sudah di atas Rp100 triliun per tahun.

Keuntungan Sosial Pembangunan Transportasi Massal
Menurut Jokowi, proyek seperti MRT, LRT, KRL, dan Kereta Cepat dirancang untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, sehingga kerugian akibat kemacetan dapat dikurangi.

Jokowi menyebut Social Return on Investment mencakup berbagai manfaat seperti peningkatan produktivitas masyarakat, berkurangnya polusi, dan waktu tempuh yang lebih cepat.

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network