Sains Ramadhan : Meraih Malam Mulia, Lailatul Qadar 

Moh. Miftahul Arief
Saat puasa ramadhan semua berlomba meraih lailatul qadar (foto: pixabay)

Selain tanda-tanda tersebut, para ulama juga menyebutkan beberapa tanda-tanda lain bila berlaku malam lailatul qadar, antara lain yaitu:

1. Ada yang mengatakan bahwa orang yang menemui malam lailatul qadr akan melihat nur yang terang benderang disegenap tempat hingga keseluruh sudut yang gelap gulita. 

2. Ada pula yang mengatakan bahwa terdengar ucapan salam dan kata-kata dari malaikat. 

3. Ada juga yang melihat segala benda termasuk pohon-pohon bersujud

4. Ada yang mengatakan permohonan doanya makbul.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meraih lailatul qadar : 

- Menurut satu riwayat bahwa lailatul qadr jatuh pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Diriwayatkan oleh Aisyah dari sabda Rasulullah SAW.: Artinya: “carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Baihaqi).

Pada malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan perbanyaklah beribadah dan berdzikir kepada Allah SWT. Mengurangi tidur dan melaksanakan sholat tahajud. Didalam hadits Abu Dzar bahwa Nabi SAW melaksanakan sholat malam bersama mereka ( kaum muslimin ) pada malam 23 dan 25.

Disebutkan bahwa beliau SAW mengajak keluarga dan istri-istrinya pada malam 27 secara khusus. Hal ini menunjukkan kesungguhan beliau membangunkan mereka di hari-hari ganjil yang diharapkan terjadi di dalamnya lailatul qadar. 
Pada malam sepuluh terakhir sebaiknya mengajak , membangunkan dan membantu keluarga untuk beramal shalih. 

- Nabi memerintahkan ummul mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata : Wahai Rasulullah apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar? Apa yang harus aku ucapkan ? Beliau menjawab : Ucapkanlah Allahumma innaka afuwwun tuhibbul  ‘afwa fa’fu anna ( Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha pemaaf  mencintai kemaafan maka maafkanlah daku) ( HR. Ibnu Majah).
Memperbanyak doa tersebut  di malam -malam bulan Ramadlan

- I’tikaf, Walaupun I’tikaf dapat dilakukan kapan saja, dan dalam waktu berapa lama saja- bahkan dalam pandangan Imam Syafi’I, walau sesaat selama dibarengi oleh niat yang suci. Namun Nabi SAW selalu melakukannya pada sepuluh hari dan malam terakhir bulan Ramadlan.  Disanalah beliau bertadarrus dan merenung sambil berdoa. Salah satu doa yang paling sering beliau baca dan hayati maknanya adalah : 

 رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: Wahai Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka ( QS. Al-Baqarah {2}: 201. 

Doa ini bukan sekedar berarti permohonan untuk memperoleh kebajikan dunia dan kebajikan akhirat, tetapi lebih bertujuan untuk memantapkan langkah dalam berupaya meraih kebajikan dan kebahagiaan yang diperoleh dalam kehidupan dunia ini, tidak hanya terbatas dampaknya di dunia, tetapi berlanjut hingga hari kemudian kelak.

- Memperbanyak membaca ayat suci Al-Qur’an.

Nabi bersabda : “puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba di hari kiamat. Puasa mengatakan Ya Tuhanku, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat, maka berilah syafa’at untuknya.” Dia berkata : “keduanya ( puasa dan Al-Qur’an) akan memberi  syafa’at  ( Riwayat Ahmad ). 

Imam Syafi’I dalam bulan Ramadhan khatam 60 kali, diluar bacaan shalat. Imam Malik apabila memasuki bulan Ramadhan meninggalkan membaca hadits dan majelis ahli ilmu dan fokus membaca Al-Qur’an. 

- Menyiapkan diri bersuci lahir batin. 

Bersiap membersihkan dan mensucikan  diri baik secara fisik dari kotoran dan najis serta membersihkan diri secara  batin seperti ghibah, tajassus,iri dengki, hasud, sombong  dan lain sebagainya. 

Mari kita memaksimalkan ibadah di sepuluh terakhir bulan Ramadhan ini. Baik ibadah individual maupun ibadah sosial. Kita siapkan diri untuk menjemput dan menyambut lailatul qadar. Semoga malam mulia itu berkenan singgah menemui kita. Kita termasuk hamba Allah yang dipantaskan untuk mendapatkan lailatul qadar. Amin. 


*Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang / Ketua Fatayat NU Semarang Tengah/ pengurus PCFNU Kota Semarang/pengurus MTP IPHI Jateng. 
Serial artikel Sains Ramadhan merupakan kerjasama iNewsSemarang.id dengan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.

Editor : Miftahul Arief

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network