Komponen lain dari perhitungan tersebut adalah analisis spektral, yang dilakukan dengan menggunakan spektroskop. Selama 30 tahun terakhir, ada model lain yang digunakan untuk menghitung jumlah bintang di Bima Sakti, bervariasi dari matematika hingga kuantum.
Hal ini menimbulkan pendapat yang berbeda-beda, karena setiap metode menawarkan caranya masing-masing. Di antara pandangan yang paling umum terdapat batas bawah dalam perhitungan, yang angkanya ada sekitar 100 miliar bintang.
Namun metode penghitungan lain mengklaim 400 miliar bintang terletak di galaksi Bima Sakti tempat. Apapun hasil dari metode penghitungan yang dilakukan, tetap saja jumlah bintang di Bima Sakti masih kalah jauh dengan jumlah pohon di Bumi.
Meski jumlah pohon lebih banyak dibanding jumlah bintang di galaksi Bima Sakti, para ilmuwan menyebut bahwa 3 triliun pohon juga sebenarnya bukanlah angka yang terlalu banyak. Maraknya penebangan pohon patut menjadi perhatian.
Para ilmuwan mendesak pecinta lingkungan di seluruh dunia untuk tidak mengabaikan upaya mereka melindungi dan melestarikan pohon di Bumi. Pasalnya semakin berkurangnya jumlah pohon bisa berbahaya bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Editor : Sulhanudin Attar