Santri-santri awal tersebut, mengaji kepada pengasuh pesantren yaitu KH. Asyikin, KH. Mustaghfirin, dan KH. Abdul Kholik. Selain itu, sebagian santri yang dipandang mampu juga didaulat menjadi guru bagi santri sebayanya,mengingat sebagian dari mereka masuk ke pesantren telah memiliki bekal ilmu dari pesantren lain sebelum ke Semarang.
Para santri senior mengajar para santri yunior dan anak anak SMP Hasanudin, dengan rujukan kitab kitab seperti tajwid, jurumiyah, sorof dan sebagainya. Adapun pengajian bersama Pengasuh rujukan kitabnya adalah Tafsir Jalalain, Riyadussalihin, Asybah Wan Nadloir, Bulughul Marom, Taqrib, Kifayatul Ahyar, Nadhom maqsud, Nihayatuz Zain.
3. Terletak di bawah Candi Tugu
Pesantren Raudlatut Thalibin Tugu memiliki yang terletak di belakang Masjid Jami’ Al Amin Tugurejo juga berada di bawah bukit yang terdapat Candi Tugu.
Bukit yang terdapat Candi Tugu tersebut, secara turun temurun menurut warga sekitar disebut berkaitan dengan perbatasan Kerajaan Majapahit-Pajajaran. Di sekitar Candi Tugu juga terdapat monumen yang berbahasa Belanda.
Para santri Pesantren Raudlatut Thalibin Tugu bisa setiap saat melihat view candi tersebut karena lokasinya sangat berdekatan. Tak jarang beberapa santri memanfaatkannya sebagai tempat olahraga karena lokasinya terbuka dan berkontur naik turun.
Editor : Miftahul Arief