Berdasarkan penelitian Sato dkk. yang diterbitkan dalam Journal of Bioscience and Bioengineering tahun 2021 diketahui bahwa kultivar mangga Arumanis 143 dan Gedong lebih dipilih oleh panelis dengan kesan tinggi karena adanya akumulasi lebih banyak gula dibandingkan kultivar mangga Lalijiwo dan Cengkir Indramayu karena memiliki lebih banyak kandungan asam dan adanya sedikit rasa pahit.
Apabila kultivar mangga Indonesia dibandingkan dengan tiga kultivar dari luar negeri (Brazil, Jepang, dan Thailand), rasa buah menjadi faktor penentu masyarakat membeli buah mangga dibandingkan perbedaan kultivar, area produksi dan kondisi kultivasi.
Oleh karena itu, keunikan rasa dari-masing-masing kultivar dan metabolitnya menjadi faktor penentu preferensi konsumen Indonesia dalam memilih dan membeli buah mangga. Keleluasaan memakan buah dengan cita rasa favorit menjadikan rasa bahagia tersendiri yang tak dapat tergantikan.
Variasi kandungan buah ditentukan oleh serangkaian proses biokimia dan fisiologi sepanjang proses perkembangan dan pemasakan buah. Selain jenis kultivar, kandungan gula, asam amino, asam organik dan senyawa lain juga ditentukan oleh bagian buah dan tahap pemasakan buah.
Editor : Miftahul Arief