Budaya jawa adalah salah satu budaya yang paling dikenal oleh masyarakat luar negeri. Dikatakan demikian karena mayoritas pemimpin Indonesia yang sering berinteraksi dengan dunia luar berasal dari suku jawa sehingga orang Indonesia sangat Identik dengan Jawa. Nilai budaya Jawa menjadi pedoman bagi masyarakat Jawa dalam menjalani kehidupan, namun demikian nilai budaya Jawa juga berisi nilai-nilai luhur yang perlu dimiliki oleh setiap warga negara misalnya sikap tepa seliro (toleransi), bisa rumangsa (empati), sepi ing pamrih rame ing gawe (tolong menolong tanpa pamrih), tata krama (sopan santun dalam berbicara dan berperilaku), wani ngalah luhur wekasane (mampu untuk mengalah), manjing ajur-ajer (mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi sekitar). Beberapa sikap tersebut merupakan sikap yang positif yang perlu dimiliki oleh setiap siswa dalam rangka menyiapkan mereka untuk hidup ditengah-tengah masyarakat yang beragam budaya (Maulana, 2014). Nilai-nilai tersebut merupakan sumber nilai yang telah lama dimiliki oleh masyarakat, namun terkadang terlupakan dalam proses konseling.
Dalam kajian lain, Riyanta dan Tadjri (2015) menyusun model bimbingan kelompok berbasis budaya “NiBuYo” yang selama ini berkembang pada masyarakat Yogyakarta. Tujuan utamanya adalah proses pemberian bantuan oleh pemimpin kelompok kepada para anggota kelompok melalui suasana kelompok yang berlandaskan dan diwarnai nilai-nilai budaya Yogyakarta, baik falsafah hidup maupun unggah-ungguh, yang memungkinkan para anggota kelompok mengalami peningkatan sikap dan perilaku yang dibutuhkan dalam hubungan interpersonal yang sehat. Selain budaya secara umum, analisis produk budaya juga dilakukan untuk menggali kearifan lokal yang diangkat dalam konseling.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait