Sains Ramadhan: Nilai dan Prinsip Matematika Sebagai Motivasi Meneladani Sifat Rasul

Moh. Miftahul Arief
ilustrasi matematika (foto: pixabay)

SEMARANG. iNewsSemarang.id - Akhlak merupakan soko guru kelangsungan umat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia." 

Sabda Rasulullah lainnya menyebutkan "Sesungguhnya tegaknya atau jayanya suatu umat atau bangsa lantaran akhlak mereka, jika akhlak mereka baik, umat atau bangsa tersebut akan baik atau sehat. Sebaliknya, kalau akhlak umat atau bangsa itu rusak, umat atau bangsa tersebut akan hancur." 

Berkaitan dengan pentingnya akhlak atau karakter bagi suatu masyarakat atau bangsa, seorang cendekiawan atau pemikir Barat, Billy Graham, mengungkapkan, "If wealth is lost, nothing is lost. If health is lost, something is lost. But, if character is lost, everything is lost" (Jika kekayaan hilang, tidak ada yang hilang. Jika kesehatan hilang, ada sesuatu yang hilang. Tapi, jika karakter hilang, semuanya hilang).

Akhlak mulia merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap muslim, karena akhlak mulia merupakan salah satu identitas seorang muslim bahkan keimanan seorang muslim dikatakan tidak sempurna sehingga dia memiliki akhlak yang mulia, dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: ”Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknya diantara kalian” (H.R. Imam Ahmad).

Sabda Rasulullah SAW di atas menunjukkan bahwa akhlak yang mulia merupakan masalah yang urgen yang harus dimiliki oleh setiap muslim, oleh sebab itu setiap pribadi yang mengaku dirinya seorang muslim hendaknya dia bisa menempa dirinya memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena Rasulullah lah suri teladan dan panutan yang paling pantas dan baik.

Cara menempa pribadi dalam membentuk akhlak mulia menurut Quraish Shihab diantaranya melalui takhalluq yaitu melatih dan membiasakan diri untuk bersikap baik. Hal baik apapun yang diasah dan dilatih secara terus menerus, ke depan akan menjadi sikap yang melekat pada diri seseorang dan identik dengan dirinya. 

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kebiasaan dalam mempelajari matematika dengan melekatnya nilai dan prinsip matematika bisa menjadi motivasi untuk meneladani sifat Rasulullah SAW?

Prinsip dan Nilai Matematika  
Pemahaman terhadap prinsip matematika tidak dapat dilepaskan dari pemahaman tentang apa itu matematika. Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. 

Editor : Miftahul Arief

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network