Namun ternyata, keputusannya menjadi seorang mualaf tidak berjalan lancar begitu saja. Allah Subhanahu wa ta'ala memberi cobaan untuk dirinya. Kedua orangtua Karimah yang awalnya mendukung, tiba-tiba menentang keputusannya. Bahkan sang ibu sempat merobek Alquran miliknya.
"Awalnya ibu saya bilang akan mendukung, nyatanya tidak. Ibu merobek Alquran saat dan ayah mengeluarkan kata-kata kasar yang selama ini tidak pernah diucapkannya," kata Karimah.
Sejak saat itu Karimah sempat takut beribadah. Dia terpaksa tidak beribadah dalam beberapa waktu. Sekalipun beribadah, ia sembunyi-sembunyi agar orangtuanya tidak melihat.
Seiring berjalannya waktu, ibu Karimah luluh. Sang ibu juga akhirnya bisa menerima keputusan putrinya dengan lapang dada.
Namun, ayahnya masih menentang. Tapi Karimah percaya ayahnya kelak akan luluh bila Allah Subhanahu wa ta'ala berkehendak.
Allahu a'lam bishawab.
Editor : Miftahul Arief