Pada banyak bentuk, fraktal dapat diperoleh dengan mengulang pola sampai tak hingga kali, baik dengan melalui proses rekursif atau iteratif. Jadi meski bentuk fraktal tidak beraturan tapi ada keteraturan di dalamnya, pola yang berulang dengan ukuran yang berbeda.
Contoh pada brokoli, jika diambil sebagian kecil darinya maka akan terlihat bentuk yang serupa dengan bentuk awalnya hanya berbeda ukuran.
Tentu saja hal ini bisa terjadi karena kuasa Allah yang menciptakan alam semesta sesuai dengan ukuran yang tepat. Sebagaimana firman Allah swt:
وَالْاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَّوْزُوْنٍ - ١٩
Artinya: Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran. (QS Al Hijr ayat 19)
Walaupun fraktal adalah konstruksi matematis, ia ditemukan di alam yang penerapannya dapat dijumpai dalam berbagai bidang seperti bidang seni, misal pada seni batik yang lebih dikenal dengan batik fraktal. Selain itu juga berguna dalam bidang kedokteran, mekanika tanah, seismologi dan analis teknik. Salah satu jenis fraktal yang dikenal ialah Segitiga Sierpinski.
Editor : Miftahul Arief