Sebagaimana puasa pada umumnya, niat puasa Rajab dilafalkan pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Atau juga disebut waktu sahur.
Berikut adalah lafal niatnya,
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”
Bagi orang yang lupa niat pada malam hari, diperbolehkan melafalkan niat pada siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), dan selagi belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Berikut adalah lafal niat ketika siang hari,
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait