Selaku Ketua Komisi D, Mahfud memprediksi banyak kasus DBD yang tidak terdata, khususnya di wilayah Kendal bagian atas, seperti Patean dan Sukorejo.
Hal itu disampaikan dirinya mengingat banyak warga di wilayah Kendal bagian atas yang terserang DBD dirujuk ke rumah sakit yang ada di Temanggung, sebuah daerah yang berada di sebelah Selatan Kabupaten Kendal.
"Baru-baru ini juga terjadi kasus kematian akibat DBD di Patean," tandasnya.
Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendal, A Bambang Setyawan mengatakan, sejak Januari-Maret 2024 total kasus DBD di Kabupaten Kendal mencapai 155 kasus.
"Kalau total kematiannya mencapai 15 orang," terangnya.
Kata Bambang, pihaknya telah berupaya serius untuk melakukan pencegahan dan penanganan agar kasus DBD tidak meluas. Hal ini dilakukan dengan berbagai langkah konkret, seperti melakukan PSN secara serentak di pemukiman, perkantoran dan sekolahan serta tempat-tempat umum.
"Kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan DBD," ungkapnya.(ADV)
Editor : Agus Riyadi