Dalam QS Al-Syura (42):17 Allah berfirman :
اَللّٰهُ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ وَالْمِيْزَانَ ۗ
Artinya : “Allah menurunkan kitab Al-Qur’an dengan penuh kebenaran dan keseimbangan“
Wahyu yang pertama kali turun menurut jumhur ulama adalah surat Al-Alaq ayat 1-5, disitu ada perintah iqra’ yaitu membaca atau menghimpun. Sehingga kata iqra’ ini tidak selalu harus diartikan membaca teks tertulis dengan aksara tertentu akan tetapi dari menghimpun ini lahir aneka ragam makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan membaca baik tertulis maupun tidak.
Iqra’ berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah alam, bacalah tanda-tanda zaman, bacalah sejarah, diri sendiri yang tertulis dan tidak tertulis. Adapun pengulangan perintah membaca dalam wahyu pertama ini, bukan sekedar menunjukkan bahwa kecakapan membaca tidak diperoleh kecuali mengulangi bacaan atau membaca hendaknya dilakukan sampai mencapai batas yang maksimal kemampuan, tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa mengulangi bacaan Bismi Rabbika ( demi karena Allah) akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan baru walaupun yang di baca adalah hal yang sama.
Editor : Miftahul Arief